Our Household part 3

Our Household

Marriage Life & Romance | Chaptered | Characters : Lee Donghae, Jessica Jung |

Memangnya kau pikir jadi ibu rumah tangga itu gampang?

*****

 

“Sial!” Jessica mengumpat, “Kenapa baju-baju ini masih banyak saja? Harusnya aku diam-diam mengirimkannya ke laundry,”

Dilemparnya celana panjang berbahan katun dan beberapa kaos rumahan milik Donghae kedalam baskom. Gila! Sebenarnya ada berapa banyak sih pakaian Donghae? Kenapa sedari tadi yang dia cuci hanya baju milik pria cerewet itu? Laki-laki kok bajunya sebanyak wardrobe panggung.

“Kemeja ini.. Aigoo!!” gerutu Jessica, teringat perkataan Donghae sejam yang lalu.

 

“Omoo!! Ini kan, Gucci GT-Elegant yang limited edition itu!!” pekik Jessica saat melihat white shirt dengan kerah berwarna biru tua milik Donghae. Dia datang saat Gucci Launching edisinya baju ini sewaktu dia berlibur ke Amerika tahun lalu. Dan kalian tahu berapa harganya? $2500!! 2.770.000 won!!

Bibir Jessica mengerucut. Tidak menyangka, suaminya ternyata cukup bermerk juga. Setahunya, Donghae bukan orang yang branded-minded dalam memilih pakaian maupun barang lainnya.

“Tidak perlu sekaget itu,” Jessica langsung menoleh, terkejut mendapati Donghae sudah berdiri dibelakangnya persis, “Aku ini orang kaya. Uangku tidak akan habis walaupun aku membeli 1000 shirt Gucci itu.”

Jessica mencibir pelan. “Untuk apa kau kemari?”

“Mengingatkanmu.”

“About?”

Donghae menunjuk kemejanya yang sedang dipegang Jessica, “Baju itu adalah baju mahal. Jadi cara mencucinya berbeda,”

“Mworago?”

“Baju itu, tidak bisa dicampur dengan baju-baju yang lain dan tidak bisa di mesin cuci juga. Airnya harus baru, kalau tidak warnanya tidak cerah lagi. Kalau ada noda, harus direndam dulu sekitar setengah jam, lalu kau sikat dengan sikat gigi itu. Setelah itu, kau..”

Donghae masih terus mengoceh. Membuat telinga Jessica serasa tuli.

 

*****

 

Donghae menggeliat lelah di kursi kerjanya. Merepotkan. Sekali bertemu laptopnya, dapat pasti dia tidak akan bisa lepas dari komputer portable itu selama dua jam kedepan. Entah kenapa, sepertinya laporan keuangan dan marketing lebih menarik matanya ketimbang tubuh istrinya sendiri.

Wow!

Laki-laki itu terbangkit. Tersadar dari bayangan yang barusan terlintas di otaknya. Segara ditepuki kepalanya berulang-ulang. “Apa yang kau pikirkan, bodoh,”

Memori otaknya entah kenapa berputar, teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu. Ketika Jessica melukai harga dirinya dengan menggodanya ingin memakai bikini. Shit! Kejadian itu benar-benar menghancurkan reputasinya sebagai laki-laki terhormat yang tidak memiliki otak mesum.

Tapi sebenarnya tidak juga. Itu salah Jessica juga. Kenapa perempuan itu kemana-mana selalu pakai rok mini. Di rumah juga dia selalu memakai lingerie. Walaupun tidak transparan, tetap saja itu berukuran minim. Donghae sudah cukup hebat, mampu menahan nafsunya untuk tidak menyerang Jessica tiba-tiba saat sedang tidur. Benar kan, laki-laki mana yang tidak menelan ludah jika melihat tubuh istrinya seperti itu?

Astaga! Sudah hentikan! Kenapa jadi membahas tubuh Jessica?

TING! TONG!

“Haah..” Donghae menghela napas panjang. Itu pasti delivery ordernya. Segera dia bangkit untuk mengambil pesanannya itu. Terlalu lama duduk di kursi panas membuat gairahnya ikut memanas.

 

*****

“Baiklah, ini selesai,” Jessica mengelap keringat yang meluncur lembut didaerah pelipisnya. Meregangkan otot-otot sekitar leher yang pegalnya tak ada bedanya dengan tukang kuli panggul. Diambilnya buku notes dari sakunya. Menceklis tulisan ‘cucian’ yang ada disana. Ujung bolpoint-nya bergerak menyusuri poin-poin tugas yang harus dia kerjakan.

“Berarti ada waktu satu jam lagi ya, lumayan.. Ah! Ini belum, ini juga. Astaga! Kapan mereka ini habisnya,” desah Jessica cukup kuat. Menyadari bahwa tugas rumahannya masih beberapa tersisa.

Diikatnya terlebih dahulu rambut blonde indah miliknya, sebelum perempuan cantik itu melangkah menjauhi ruang cucian. Dalam perjalanannya menuju kamar untuk mengganti seprai, tak sengaja matanya menemukan setumpukan piring kotor bekas makan malam bergeletakan diatas dishwasher. Siapa yang habis makan sih? Kenapa tidak dibersihkan? Serasanya dia belum menyantap makanan sama sekali malam ini.

Ah!

Jessica menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Mendengus dalam hati, “Dasar suami kurang ajar!”

 

*****

Donghae duduk malas disamping treadmill di gymnya. Malas sekali rasanya untuk berolahraga. Jarang sekali perutnya bisa sekenyang ini semenjak dia berstatus suami orang. Fettucini carbonara dengan beef pepperoni pizza yang sangat lezat itu. Biasanya, Donghae selalu terpaksa memakan masakan ‘istimewa’ istrinya yang tidak pernah memanjakan lidahnya.

Laki-laki itu menguap lebar. Sesaat matanya melirik kearah perut six pack miliknya yang menyembul dari kausnya. Gawat. Dia tidak bisa santai-santai seperti ini. Fettucini memiliki jumlah kalori kurang lebih 200 kkal. Tapi, carbonara.. Astaga! Dari fettucini saja dia sudah menyantap sekitar 1000 kkal. Belum lagi pizzanya yang berdaging ria.

Tidak! Tidak!

Kalori ini kalau dibiarkan akan berubah jadi lemak jahat dan menghancurkan bentuk badannya yang nyaris sempurna. Donghae bangkit berdiri. Dia meneguhkan hati, pokoknya dia harus membugarkan tubuhnya saat ini juga. Melakukan treadmill sekitar setengah jam, lalu menghangatkan tubuhnya di steamer. Ide yang sangat bagus!

 

*****

Jessica mengeluarkan piring-piring bersih dari dishwasher dengan gerutuan dan sumpah serapah. Sungguh, dia sangat lelah membersihkan seluruh sudut rumah yang besarnya seperti lantai satunya Time Square ini. Syukurnya Donghae memiliki alat-alat rumah yang high tech. Apalagi dapurnya. Mencuci piring tidak akan menyita waktu lama, jadi pekerjaan lain juga bisa cepat dikerjakannya.

Dipikir-pikir, Jessica jadi penasaran sendiri, berapa sebenarnya gaji Donghae setiap bulannya. Bayangkan, rumah yang 11:12 sama rumah virtual-nya Sam Flynn di film Tron:Legacy ini pasti menghabiskan listrik lebih dari dari 1,5 jutalah sebulannya. Belum lagi pengeluaran air untuk kamar mandi yang entah jumlahnya berapa, kolam air mancur di halaman depan, kolam renang. Ditambah dengan telepon serta kebutuhan yang lainnya. Hm.. ide menarik terlewat sekelebat di otaknya, apakah Donghae perlu diadukan ke Departemen Ketenagakerjaan atas tuduhan penyimpangan pendapatan?

Ah, jangan jangan! Itu akan membuatnya semakin repot. Mengurusinya sehari-hari saja sudah ribet.

Mengurusinya ya..

Jessica menggembungkan pipinya. Mimpi apa dia sebenarnya, sampai harus mengurusi bayi besar yang sok perfect bernama Lee Donghae. Mulai dari menyapukan rumahnya, mengepel, mencucikan bajunya, membersihkan kamar, dan..

Omo! Dia belum mengganti seprai kamar.

Dilepaskannya celemek merahnya. Kemudian menggantungkannya di sebelah kompor. Aish, kenapa tidak selesai-selesai juga pekerjaannya? Pokoknya habis ini, dia mau bersantai. Menikmati gelembung-gelembung di whirlpool, sepertinya menyenangkan.

 

*****

Tiga puluh menit pas. Donghae mengelap peluh disekitar keningnya. Kemudian berlanjut melakukan streching sejenak. Lumayan, lemak-lemak akibat makan malamnya pasti sekarang sedang menangis karena efek pembakaran dari treadmillnya. Dengan begini, bentuk tubuhnyapun tetap terjaga.

Setelah setengah jam berlari di tempat, paling enak memang menghangatkan diri didalam steamer. Lima belas menit? Sempurna sekali.

 

*****

“Sudah. Semua beres!”Jessica menepuk tangan begitu selesai melicinkan seprai tempat tidur king sizenya itu. Tidak peduli dengan keadaan ruangan lainnya, sekarang dia hanya ingin merefresh otaknya didalam whirlpool. Saat melewati ruang tengah, tak sengaja otaknya teringat akan si bos besarnya. Tumben sekali suaranya tidak terdengar. Alah, paling-paling dia sedang berkencan dengan setumpuk monthly report-nya.

Sampai di ruangan whirpool dan steamer, dia segera menguncinya dari dalam. Walaupun dia tahu Donghae sedang sibuk dan mungkin tidak akan keluar dari ruang kerjanya, Jessica tetap tidak bisa membiarkan pintu itu tidak terkunci. Bisa saja laki-laki itu masuk tiba-tiba bukan?

Ditekannya tombol untuk menghidupkan whirlpool. Selagi menunggu gelembung-gelembung itu memenuhi hingga pusaran kolam, Jessica menanggalkan bajunya di ruang ganti hingga saat keluar, tubuhnya hanya tertutup oleh selembar handuk saja. Menurutnya, berendam didalam dengan serangan gelembung-gelembung tanpa sehelain benang akan menambah nikmat efek massagenya.

Menunggu sesaat, Jessica melirik kedalam kolam. Sepertinya pusaran gelembungnya telah terbentuk sempurna. Dilepaskannya handuknya, kemudian menurunkan satu kakinya, dan…

“AAAAARRRRGGGGGGGHHH!!!!!!!!!”

 

*****

Lagu Catch Me milik TVXQ telah berhenti terdengar dari headphonenya. Sudah pas lima belas menit dia terkungkung didalam steamer. Dilepaskannya alat bantu mendengarkan musiknya itu, melepaskan resleting yang menutupi tubuhnya. Kemudian melilitkan handuk ke tubuhnya bagian bawah.

Wah, segar sekali! Hembusan udara malam menerpa tubuhnya. Seperti beban tubuhnya seketika terangkat begitu saja sekeluarnya dari steamer. Dua keuntungan sekaligus yang dia dapatkan.

Donghae segera beranjak keluar untuk memakai pakaian. Baru menggeser pintu slidingnya, tiba-tiba terdengar..

“AAAAARRRRGGGGGGGHHH!!!!!!!!!”

“What are doing down here?!” teriak Jessica yang cepat-cepat menceburkan dirinya kedalam whirlpool. Menurunkan tubuhnya serendah-serendahnya. Tangannya disilangkan kedepan untuk menutupi dadanya. Berharap mata Donghae belum sempat melihat tubuh tanpa busananya sedikitpun.

“Kamu yang ngapain disini, bodoh!” teriak Donghae terkejut, mendengar lengkingan suara Jessica tadi.

“Neol..” Jessica menarik napasnya, emosi, “Why are you so curious with my naked body? Menguntit, masuk diam-diam pakai kunci duplikat. Keterlaluan sekali!”

“Wow wow wow!! Do you think that my brain was full of dirty mind? Kalau aku ingin melihatmu telanjang, aku bisa melakukannya with effortless, you know? Aku sudah ada didalam sini semenjak lima belas menit yang lalu.”

“You’re liar. Jelas-jelas aku melihat ruangan ini kosong dari tadi,”

“Ruangan yang ini memang kosong. Tapi di steamer?”

Ups!

Donghae dapat melihat, Jessica tertegun sesaat. Perempuan itu pasti lupa mengecek bahwa ada orang di ruang steamer. Sungguh, saat ini Donghae sangat ingin menertawakan kecerobohan istrinya itu.

“Harusnya.. Harusnya kau berteriak saat aku masuk,” protes Jessica tidak terima.

“Mana kutahu kalau kau ada disini,”

“Suara kunci pintu ini kan sangat kencang. Tidak mungkin kalau kau tidak mendengarnya,”

Laki-laki itu tersenyum sembari mengayunkan headphone dan iPod yang dibawanya. Tentu saja, telinganya kan sedari tadi tersumpal musik bervolume tinggi. Apa yang akan terdengar dari luar?

Jessica mendesah pelan. Menyadari kebodohannya. “Okay, aku akui yang tadi aku memang ceroboh, tapi kuminta sekarang kau keluar karena aku sedang butuh ketenangan,” lalu memutar tubuhnya, membelakangi Donghae.

Terlintas tiba-tiba ide bagus dari akal laki-laki itu. Bukannya menuruti perkataan istrinya, Donghae malah melepaskan handuknya. Kemudian berjalan mendekati whirlpool.

BYUUR!!

“Ya! Kenapa kau malah masuk kedalam sini?” semprot Jessica mendapati kini suaminya itu telah berada didalam whirlpool yang sama dengannya. Perempuan itu langsung mengambil seribu satu langkah menjauhi Donghae.

“Ini rumahku. Terserah padaku aku mau melakukan apa bukan?”

“Get out now!!”

“Aniyo. Kau saja yang keluar,” tolak Donghae tegas sembari menyandarkan tubuhnya dipinggir kolam.

“Are you crazy? Aku tidak memakai apa-apa. And I don’t want you to see my body now, although its only one inch.”

“Lalu, kau pikir aku memakai apa? Handukku berada disana.”

Kepala Jessica langsung berputar. Matanya menemukan selembar handuk putih tergeletak didepan pintu steamer. Perempuan itu semakin menggerutu kesal. “Aku tidak akan mengintip. Jadi kau bisa keluar dengan santai.”

Donghae melipat tangannya didepan dada, “Really? Apa jaminannya untukku kalau kau tidak akan melirik tubuhku seincipun?”

“Menurut salah satu artikel Vogue yang pernah kubaca, 95 persen laki-laki di dunia pasti tidak akan dapat menahan godaan untuk melihat tubuh perempuan. Beda dengan perempuan yang hanya sekitar 5 persen,” jelas Jessica.

“Begitukah? Apa yang bisa membuatku yakin kalau kau tidak termasuk yang 5 persen?”

“Donghae!” mata Jessica melotot hebat, “Keluar SEKARANG!!”

“Ne.. arrasoyo,” jawab Donghae seraya melompat cepat keluar dari whirlpool.

“Wait!” pekik Jessica, yang tidak menyangka bahwa Donghae sama sekali tidak memberi aba-aba kepadanya untuk menutup mata. Segera tangannya ia gunakan untuk menutupi kedua matanya. Kenapa tiba-tiba bayangan Donghae yang syur terlintas di otaknya?

Detik berikutnya, rasa penasaran melanda otak Jessica. Apakah tubuh Donghae sekekar beberapa waktu yang lalu? Dadanya yang bidang, perutnya yang dipenuhi dengan abs, dan juga.. Omo! Entah angin darimana, dia sangat ingin melihat tubuh Donghae.

Dibukanya perlahan kedua matanya. Bersamaan dengan tangannya yang berpindah kesamping tanpa disadarinya. Dia jadi melanggar omongannya sendiri bahwa dia tidak akan masuk dalam kategori wanita 5 persen itu. Dan..

“YOU’RE BIG LIAR!!”

“AHAHAHAHAHAHAH!!” Donghae langsung tertawa keras, “Do you think that I’ll give a pleasure to see me naked now? Big hell, NOO, Princess!!”

“Dengan begini terbukti bukan, kalau kau termasuk 5 persen wanita yang suka mengintip pria telanjang? Mengakulah!”

“PERGI SEKARANG, LEE DONGHAEEE!!!”

Donghae tertawa begitu puas. Kata-katamu terbalas, Jessica. 1:1!!

 

*****

“Ahahahah..” tawa Krystal keras, membuat Jessica mendengus kesal.

“Krys! Stop it! I’m not telling you about funny story,”

Krystal masih cekikikan sendiri, “Sorry.. Because you both was so pervy. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana awkwardnya kalian semalam,”

“Then? Should I say ‘WOW’?” Jessica melengos.

Perlahan adik perempuan Jessica itu mulai memelankan suara tawanya. Mengatur napasnya satu-dua akibat kegelian. Sementara Jessica meraih kembali gelasnya yang berisi sirup strawberry. Meneguknya, berharap dengan minuman manis itu dapat menetralkan perasaannya yang sepet.

Menyebalkan! Bahkan saudara kandungnya sendiripun menertawakan kehidupannya dengan Donghae.

“Eommoni,” suara anak-anak tersebut membuat keduanya menghentikan aktivitasnya. Menoleh mencari sumber suara tersebut berasal. Krystal langsung tersenyum saat menemukan Yoogeun, anaknya, berdiri memegangi gagang pintu sambil mengucek matanya. Dia kemudian bangkit dari sofa tempatnya duduk.

“Aigoo Yoogeunnie..” Krystal menggendong putra pertamanya itu, “Suara tawa eomma pasti membangunkanmu ya? Jwesonghamnida,”

Yoogeun mengangguk manja, “I’m feel so sleepy, mom. Would you like to accompany me going to sleep again?”

“Sebentar lagi appa akan pulang, sayang. Kita menunggu appa dulu ya?”

Jessica tanpa sadar menyunggingkan senyumnya, melihat bagaimana cara Krystal mencurahkan perhatiannya pada putranya. Betapa lembutnya Krystal saat menyentuh, mencium pipi Yoogeun. Betapa manisnya tingkah Yoogeun saat menggeliat digendongan eommanya. Kemudian melingkarkan tangannya di leher Krystal. Rasanya, dia juga ingin memiliki boneka hidup yang menggemaskan seperti itu.

“Aish,” gerutunya pelan, teringat siapa suaminya saat ini. Mimpinya mempunyai anak yang sempat terlintas di otaknya barusan, langsung raib entah kemana, ketika wajah Donghae menghampiri kepalanya. Diputuskannya untuk ikut berdiri, mendekati Yoogeun yang sedang diciumi oleh Krystal.

“Hello, big boy!” sapa Jessica sambil melambaikan tangannya.

“Sica auntie, annyeong,” Yoogeun menggerakkan tubuhnya, meminta agar diturunkan dari gendongan eommanya. Krystal membiarkan putranya itu berlari dan memeluk eonnienya. Toh, sudah lama juga Yoogeun tidak bertemu Jessica.

Jessica duduk berjongkok, menyamakan tinggi tubuhnya dengan Yoogeun. Tangannya terulur mengelusi puncak kepala anak kecil itu. “Kata eomma, Yoogeun sudah sekolah sekarang? Is it true?”

Yoogeun mengangguk sambil tersenyum, “Yes, it is,”

“Do you get a lot of fun there?”

“Yes, I meet so many people at school,”

Jessica tersenyum lembut, kemudian mengangkat kedua jempolnya, “Good job! You must’ve been studying well, okay?”

“Don’t worry, aunt! I’ll do it,” Yoogeun membalas mengangkat jempolnya kedepan wajah Jessica.

Mereka tertawa bersamaan.

Keduanya bercakap-cakap selayaknya dua orang teman yang sudah lama bertemu. Sementara Krystal menata taplak dan beberapa piring di meja makan karena sebentar lagi suaminya pasti pulang. Sesekali dia melirik Jessica dan Yoogeun yang terlihat seru mengobrol bersama. Ada perasaan di hati Krystal yang mengatakan bahwa eonnienya itu sebenarnya sudah sangat ingin memiliki buah hati. Tapi.. kalau mendengar cerita Jessica, sepertinya hal itu baru akan terealisasi agak lama.

“Aku pulang,” seru seorang pria bertubuh tegap, dari arah pintu depan. Yoogeun langsung berdiri meninggalkan ahjummanya, berlari untuk menyambut kedatangan appa.

Jessica tersenyum, lucu sekali melihat aktifnya tingkah keponakannya itu.

“Appaaa!!” panggil Yoogeun, memeluk kaki sang ayah.

“Yoogeun-ah..”

Minho mengelus kepala lembut Yoogeun. Kemudian membawa anaknya itu dekat dengan dadanya dengan satu tangan, dengan menjinjing tas kerjanya di tangan yang lain.

“Oh, Sica noona,” ucap Minho, saat melihat Jessica sedang membantu Krystal di dapur. Yang disapa hanya tersenyum melambaikan tangan.

Krystal, setelah mencuci tangannya, kini melangkah mendekati Minho dan Yoogeun. Laki-laki itu menjatuhkan tas jinjingnya ke lantai, menarik Krystal dengan tangan kanannya yang kosong. Mengecup lembut dahi istrinya itu.

“Bagaimana kantor hari ini?”

“Membosankan tanpamu, sayang,”

Krystal tertawa kecil. Sedangkan Jessica hanya memasang wajah ingin muntah.

“Sepertinya ini sudah beres,” gumamnya pelan.

“Krys, I gotta go now. Sudah malam. Donghae juga sudah ada di rumah,”

Minho menawarkan, “Kau tak ingin makan malam disini dulu, noona? Aku bisa mengantarmu pulang setelahnya.”

Jessica tersenyum menggeleng, “Aku tidak ingin mengganggu kemesraan kalian. Aku akan pulang dengan bus saja,”

“Gwaenchana, eonnie?”

“Of course,” jawab Jessica santai. Ditariknya tali selempang tas Prada miliknya yang tergeletak diatas meja. Memakai coatnya sebelum berjalan menuju teras depan.

 

*****

 

08.30 PM. Donghae menurunkan tangannya, mengangkat cangkir teh hijau yang ingin diminumnya. Digantungnya handuk yang baru saja dia pakai di leher. Sudah agak larut dan Jessica belum pulang juga. Apa jalanan malam ini sedang penuh kendaraan, mengingat rumah mereka berada di kawasan rawan traffic jam.

Didudukkan pantatnya diatas sofa merah ruang televisi. Menyesap kembali isi minuman hangat yang telah dibuatnya sembari mundur bersandar. Pikirannya teringat akan percakapannya dengan Krystal barusan.

 

“Krys?” sapa Donghae langsung saat teleponnya terjawab.

“Donghae oppa,”

“Ne. Hm, aku ingin bertanya, apa Jessica sedang berada disana? Dia belum ada di rumah sampai sekarang,” terdengar suara teriakan Yoogeun cukup kencang. Yang dilanjutkan dengan tawa geli Minho. Kelihatannya kedua laki-laki itu sedang bermain bersama.

“Tadi eonnie memang datang kemari.. Oppa, tolong ajak Yoogeun sikat gigi dulu..” interupsi Krystal sesaat, sebelum melanjutkan, “Katanya dia kangen dengan Yoogeun,”

“Oh,” Donghae mengangguk lega, “Syukurlah. Setidaknya aku tahu kalau dia baik-baik saja.”

Krystal terkekeh pelan.

“Wah, kau suami yang perhatian sekali, oppa. Sayang, eonnie tidak menyadarinya,” ujar perempuan berambut hitam itu.

Laki-laki itu berjalan menuju dapur. Mengambil sebuah cangkir dari dalam rak bagian atas. “Entahlah, aku juga masih tidak mengerti Jessica sebenarnya. Rasanya semua yang kulakukan padanya selalu salah,”

“Really?” Donghae dapat menangkap nada keterkejutan dari suara Krystal, “Padahal Jessica eonnie itu tergolong perempuan yang tidak sulit untuk ditaklukan. Berarti oppa belum cukup handal menangani wanita,”

“Mwo?”

“Sungguh. Sica eonnie is the type woman which is easily defeated by every sweet words or behaviours, oppa,” bocor adik iparnya.

Membuat Donghae mendesis, “Jadi, aku harus bermulut manis untuk menaklukannya? Oh, come on! It’s not me at all, you know?”

“Yah tidak perlu terlalu overacting juga. Tidak perlu separah pasangan drama televisi,”

“So?” Donghae mencicipi tehnya terlebih dahulu, “What should I do?”

“Just trying to do some romantic things! Mungkin sekadar morning kiss, atau mengirimkan pesan mengingatkan untuk makan siang, atau apalah. Yang penting itu tulus dari diri oppa sendiri. Pasti eonnie akan membalasnya perlahan, oppa,”

“Perlahan? Aku merasa bahwa keberhasilanku melakukannya hanya 50:50,” desah Donghae.

“Hmm.. segala pencapaian tentu butuh pengorbananlah. Kukira jika oppa berhasil melakukannya, hasil yang oppa dapatkan akan sangat pantas,”

“Jinjaeyo?”

“Coba saja,”

Donghae terdiam sejenak, menimang perkataan Krystal yang terakhir.

 

TING! TONG!

Donghae tersadar dari lamunannya. Ditaruhnya cangkir tehnya diatas meja. Berjalan menuju pintu depan.

“Omoo!!” pekiknya pelan. Melihat Jessica berdiri didepan pintu dengan badan yang sudah basah kuyub tanpa terkecuali.

“Kau darimana? Kenapa sampai basah begini?” Donghae mengusap kepala Jessica lembut dengan handuknya tadi. Namun dengan cepat, ditahan Jessica.

“Hujannya sangat deras tadi di halte. Tak tahunya disini malah tidak hujan sama sekali,” desis Jessica.

Baru saja perempuan itu maju dua langkah, Donghae menahan tangan Jessica lembut.

“Waeyo?” tanya Jessica, menyadari tangannya disentuh oleh pria bertubuh kekar tersebut.

Donghae memasukkan tangannya kedalam kantung celananya, “Mandilah. Akan kubuatkan minuman hangat,”

Jessica mengerutkan keningnya, “Hanya itu?”

“Hah?”

“Kau tidak menyuruhku membuat makan malam atau mencuci pakaian mungkin?”

“Mana mungkin aku menyuruhmu melakukan itu. Kau bisa masuk angin jika sekarang tetap mencuci,” sergah Donghae.

“Waah.. Aku harus memanfaatkan kemurahan hatimu hari ini. Sekalian kau delivery order samgyetang bisa?”

Laki-laki itu mencibir, “Cih. Baiklah, sana cepat mandi!”

Jessica tersenyum lucu, “Arraso. Aku masuk.”

Donghae terus menatap punggung Jessica hingga istrinya itu menghilang dibalik pintu kamar mereka. Dalam hati dia tersenyum. Sepertinya perkataan Krystal ada benarnya.

 

*****

 TBC..

71 thoughts on “Our Household part 3

  1. Ahaha
    Bener kan dugaanku kalo si donghae bakal bales dendam xD
    Asik asik si donghae kayanya udah mau berubah ni hihi
    Update soon ya~

  2. Haesica, kalian lucu banget sih…
    sepertinya donghae oppa udah suka nih sama sica eonni, sica eonni juga udah pengen punya anak….
    hehehe, lanjut chingu….:)

  3. kyaaaaa akhirna stelah mnunggu lma part 3 na muncul jga heheheeh
    haduhhhhh pnasaran deh ap yg dlakukan haepa slanjutna……
    smoga part slanjutna ad adegan romantis HAESICA heheheheh
    dtnggu klnjtnna jngan lma2 ya author……
    Gumawo

  4. yak….wkwkwk.,,sica eoni parah banget teriakan na..oppa tegaan bgt seh…ehmmm…ada sesuatu yang brubah nih..hwaiting oppa:)

  5. hwaa akhirnya update jg.
    semakin seru aja rumah tangganya haesica.
    bikin ketawa sndri wkt baca.
    stlh apa yg di blng krys semoga ada kemajunan di hubungan haesica.

    lanjuut thor hwaiting.

  6. Aiigoo… so sweet bgt. hahahaa kalo laki2na bg ikan, ane jg mo x jd wanita 5 % td.. hahaa # ketawa mesum# di tggu scene romance na ya min… 😀

  7. Cie udh ada rasa nh haeacisa
    udh tngal bilang “aku mencintaimu” susah bgr sihh
    daebak eon haecisanya masih malu2 haha
    gk sabar ma lnjutannya eon

    lnjut eon jngan lma2 ya eon 🙂

  8. wah spertinya q ktinggalan bnyak nih part 3nya-,-
    hihiw haepa ngeblz sica tuh,ehm blng aja mrka mau liat tbh msing” *eh
    sica iri nih ma minstal yg happy family.
    ayo haesica jga bsa kyak gtu,cman ego mrka msing” yg gede 😀

  9. Annyeong aku reader baru disini..
    Mian bru komen di part nie..*bow
    Ceritanya keren, gaya bahasa bagus mudah di pahami…:)
    Pokok’y Daebak!
    Ditunggu part slanjut’y 🙂

  10. Annyeong..aku reader baru nih^^
    mian baru ngasih review d part ini,cz seru bacanya jd nyengir sndri liat habbitnya HaeSica..
    Author kpn part 4 nya keluar kok lama bgt ?
    Ditunggu ya..T.T

  11. anyeonghaeseyo.. aq reader baru, pas buka blog ini aq langsung jtuh cinta sma HAESICA COUPLE.. Apalagi pas bca OUR HOUSEHOLD,, cpet lanjut y onnie!!

  12. waduh hae tega bner dh nyiksa sica bt ngrjain ini ituh ,
    wah tnyta krys dh pnya ank yh,wh sica klh dund dr saeng nya :D,
    thor part 4 nya mna ???
    koq smp skrn blm dpost:(
    ak ngguin nih,hehe
    #HaeSica Jjang:)

  13. aigoo.. kenapa ya aku baru ketemu blog ini? mimin disini hebat-hebat banget sih bikin ff-nya.. admin cepet lanjutin our household-nya ya? penasaran bgt aku.. 🙂

  14. wah., ternyata selama ini hae nyoba naklukin hati sica yah…ehm..pelan2 aja oppa..g usah buru2..tuh ice princessnya bentar lagi melel#eaaaa…

  15. Aku udah baca dari part 1, Ini FF bener2 Daebak banget chingu! Haesicanya lucu banget haha, ayo dong dilanjut penasaran nih sama cerita selanjutnya 😀

  16. Lucu banget nih part.. :3
    Kayakny pekerjaannya Jess banyak banget ya? Bener” jadi ibu rumah tangga.. Tak terbayangkan ._.
    Ini authornya tau banget sama merek” baju, dsb
    Jadi terasa nyata n bener” WOW!
    Donghae balas dendammu sukses! 🙂

  17. Min, kok lama amat ff ini dilanjutin? Padahal seru banget couple-couplenya juga favourite aku semua (minstal and haesica) -___-” next part please.. I’m become lazy to waiting this ff

Leave a reply to afri Cancel reply